Posted by : Admin Saturday 7 April 2012

Saiful adalah suami Ummu Sholihah sahabat istriku dia baru pulang dari Cairo dan kebetulan adikku titip barang buatku, sudah hampir 10 hari Ummu Sholihah menilponku untuk mengambil barangnya tetapi aku masih belum sempat juga, sampai tadi pagi Saiful sendiri yang meneleponku, aku jadi sungkan maka kuputuskan untuk mengambilnya siang ini.

Rumah Saiful yang di Depok ini letaknya agak ujung meski demikian, halaman rumahnya sangat luas dan menyenangkan sekali. Ketika aku sampai dirumahnya, tak kulihat Mercy Saiful yang biasanya parkir digarasinya. Yang ada hanya BMW putih milik Ummu Sholihah serta sebuah jip Pajero yang diparkir agak jauh dari halaman. Dengan bersiul siul aku turun dari mobil dan menuju pintu masuk rumah Saiful, kulihat pintu itu tertutup dan tak seorangpun yang nampak. Kupencet bel dipintu, tapi tak seorangpun yang keluar, bila ada mobil didepan, berarti mestinya ada orang didalam rumah itu, aku menduga pasti Ummu Sholihah sedang sibuk dikamarnya sehingga tak mendengar kedatanganku. Karena sudah seringkali berkunjung kerumah ini, maka aku langsung saja menuju pintu belakang untuk mencari orang yang ada dirumah, karena Saiful sudah bilang kalau dia atau Ummu Sholihah tak ada, maka paketnya akan dititipkan pada yang dirumah. Benar dugaanku, pintu belakang terbuka, tetapi didalam senyap sekali,
hanya sayup sayup kudengar suara musik dari dalam. Aku jadi kuatir, apakah terjadi sesuatu dengan Ummu Sholihah, dengan pelan pelan aku masuk dan mencari sumber suara itu. Rupanya suara itu datang dari salah satu kamar diruang atas, maka aku segera naik keatas yang kuketahui sebagai kamar pribadi Saiful dan Ummu Sholihah.Dengan langkah pelahan aku menuju sumber suara musik yang lembut itu, kulihat pintunya tidak ditutup rapat sehingga suara musik itu dapat terdengar sampai diruang bawah. Ketika kuintip dari celah pintu yang terbuka, aku tak dapat melihat apa apa, karenanya aku mendorong pintu itu lebih lebar lagi agar aku dapat melihat apa yang ada dalam kamar itu……..

Aku benar benar terkejut ketika aku berhasil melihat kedalam kamar itu….kulihat Ummu Sholihah yang telanjang bulat hanya mengenakan jilbabnya sedang berpelukan dengan seorang pria yang masih berpakaian lengkap. Aku belum dapat melihat wajah si pria, tetapi dari bentuk badannya dapat kuperkirakan bahwa pria ini masih sangat muda dan berperawakan tinggi. Pria itu asyik sekali menciumi buah dada Ummu Sholihah yang putih montok itu, aku berdebar debar menyaksikan semua ini, tak kusangka bahwa Ummu Sholihah yang selama ini kelihatannya alim ternyata suka menyeleweng, memang selama ini aku sering juga membayangkan kecantikan Ummu Sholihah, tubuhnya tinggi besar dengan profil seperti perempuan India, kulitnya putih bersih dengan badan yang agak sedikit kegemukan, tetapi wajahnya cantik sekali dengan mata yang sayu dan bibir yang selalu basah dan kepala yang selalu dibalut oleh jilbab, cantik sekali. Apa yang kulihat saat ini membuktikan kalau seleraku pada Ummu Sholihah tidak keliru, badan Ummu Sholihah
benar benar mulus, meskipun perutnya agak gendut dan pinggangnya lebar, tetapi jembutnya amit amit lebat sekali menutupi nonoknya sampai mencapai pusarnya, belum lagi ketiaknya rimbun sekali. Si pria itu dengan telaten menciumi buah dada Ummu Sholihah serta meremas remasnya dengan kalem sekali, dari jauh kulihat lidahnya menjulur julur menjilati puting susu Ummu Sholihah dan terus bergerak kebawah sampai kepusar Ummu Sholihah, diantara suara musik kudengar erangan Ummu Sholihah yang merasa keenakan dengan rangsangan yang diberikan oleh pria muda itu.

Aku mengagumi ketelatenan pria itu, karena ia benar benar kalem, karena semua gerakannya yang serba tenang itu pastilah membuat Ummu Sholihah jadi tambah bernafsu. Ketika ciuman sipria itu mencapai bagian selangkangan Ummu Sholihah, kudengar Ummu Sholihah merintih agak keras, rupanya sipria itu mulai menjilati nonok Ummu Sholihah yang sudah merekah penuh dengan cairan itu. Jilatannya sungguh membuat aku terkagum kagum, ia dengan tenang mengangkat kedua kaki Ummu Sholihah tinggi tinggi sehingga nonok Ummu Sholihah jadi terangkat keatas, kemudian pria itu mengambil bantal dan mengganjalnya dibawah pantat Ummu Sholihah. Dengan posisi seperti itu ia mulai menjilati belahan nonok Ummu Sholihah sampai kelubang dubur Ummu Sholihah. Ummu Sholihah kulihat hanya bisa menggerak gerakkan pantatnya saja, rupanya ia benar benar kegelian oleh service yang diberikan oleh sipria itu. Mendadak Ummu Sholihah berusaha untuk bangkit, si priapun lalu mendekati Ummu Sholihah yang membisikkan sesuatu ketelinganya. Mendengar itu sipria yang ternyata seorang anak muda
dengan wajah yang tampan sekali lalu tersenyum dan mulai membuka pakaiannya. Aku jadi tambah kagum dengan anak muda yang bersama Ummu Sholihah ini, karena ternyata kontolnya juga hebat meskipun kuperkirakan tidak sepanjang kepunyaanku, tetapi bentuknya kekar dan ujungnya yang pelontos kelihatan lebih besar dari batang kontolnya sehingga menyerupai jamur. Begitu ia sudah telanjang dengan ****** ngaceng yang mendongak keatas,ia segera mendekati Ummu Sholihah yang sudah berbaring terlentang itu, kemudian ia mendekatkan kontolnya kedekat wajah Ummu Sholihah sementara ia sendiri mendekatkan wajahnya kedekat nonok Ummu Sholihah.

Dengan posisi tersebut keduanya bebas untuk saling menikmati alat kelamin pasangannya. Benar saja, dengan rakus Ummu Sholihah memasukkan ****** sipria tadi kemulutnya dan menghisapnya sambil memejamkan mata, sementara sipria kembali lagi asyik dengan menjilati nonok Ummu Sholihah yang menganga itu. Aku lebih tertarik dengan cara sipria itu menjilati nonok Ummu Sholihah, karena kulihat lidahnya yang panjang itu menjulur masuk kedalam liang nonok Ummu Sholihah dan bukan sekedar menjilati tepi tepi nonok Ummu Sholihah yang sudah membengkak itu. Kulihat itil Ummu Sholihah justru dibiarkannya menganggur sehingga kadang kadang justru Ummu Sholihah yang mengulurkan tangannya untuk menggosok itilnya sendiri. Benar benar hebat anak muda itu, kontolnya yang lurus itu dengan lancar masuk kedalam mulut Ummu Sholihah dan ketika dikeluarkan, Ummu Sholihah menarik kulitnya kebawah sehingga ujungnya yang seperti topi baja itu terbuka lebar, dengan guratan yang dalam memisahkan ujung ****** dengan batangnya. Dipusat rasa geli itulah Ummu Sholihah
menjulurkan lidahnya dan menjilatinya berulang ulang sampai sipria itu menggeliat geliat menahan geli. Aduh betul betul gila yang dilakukan orang orang ini, aku sudah tak kuat menyaksikan semua ini, kontolku yang ngaceng sampai terasa sakit karena terjepit celanaku, tetapi aku tak dapat berbuat apa apa kecuali melihat saja. Hebatnya mereka betul betul menikmati permainan pendahuluan ini, karena sampai sebegitu lama belum kelihatan gelagatnya mereka akan mulai bersetubuh yang sebenarnya. Aku makin yakin kalau Ummu Sholihah adalah seorang hyperseks, aku merasa benar benar kecolongan, karena tak pernah kusangka kalau Ummu Sholihah begitu hot dan akhli dalam hubungan seks. Isteriku yang selama ini kuanggap jago, ternyata masih belum ada seujung kuku dibanding dengan Ummu Sholihah, padahal bila dilihat dari posturnya, maka isteriku adalah seorang seks maniak, karena isteriku agak bungkuk dan aku diam diam juga tahu kalau isteriku juga suka main dengan pria lain, tetapi selama ini
aku diam saja karena teman mainnya rata rata orang yang dari kalangan atas dan aku yakin kemampuan mereka tidak diatasku. Kenapa isteriku kok mau main main dengan mereka, penyebabnya hanya satu, isteriku juga menyukai avontuur, jadi hubungan seks yang sifatnya curi curi itu sangat disukai oleh isteriku. Akupun juga suka seks seperti ini, tetapi sampai saat ini aku dan isteriku belum pernah saling terbuka, mungkin kalau kami bisa terbuka maka makin banyak kenikmatan yang bisa aku reguk.

Lamunanku jadi buyar ketika kulihat Ummu Sholihah berdiri sambil melap nonoknya dengan sehelai handuk, sementara si pria itu berdiri juga disampingnya sambil memperhatikan semua gerakan Ummu Sholihah. Selesai membersihkan nonoknya Ummu Sholihah berjongkok didepan sipria dan mulai lagi mengulum ****** si pria itu, dari kejauhan kulihat si pria memegang kepala Ummu Sholihah yang sudah menelan habis batang kontolnya itu. Rupanya Ummu Sholihah hanya sekedar membersihkan ****** sipria itu agar tidak berlendir karena setelah itu ia mengeluarkan ****** si pria itu dan langsung memeluk sipria sambil berdiri serta mengangkat kaki kirinya keatas tempat tidur. Dengan posisi seperti itu, si pria muda menggenggam kontolnya sendiri dan menepatkannya diantara selangkangan Ummu Sholihah, setelah dirasakan sudah masuk Ummu Sholihah langsung mengangkat kedua kakinya dan melingkarkan kepantat sipria sementara dari belakang kulihat ****** sipria itu lenyap diantara selangkangan Ummu Sholihah. Dengan sambil memegang pantat Ummu Sholihah dan
Ummu Sholihah merangkulkan tangannya dipundak keduanya asyik berciuman. Aku benar benar tak tahan, aku pergi menjauh dari kamar itu dan mengeluarkan handphone untuk menghubungi Ummu Sholihah dikamarnya itu, aku sudah benar benar nekad ingin ikut nimbrung dalam permainan itu, dan aku sudah tidak memikirkan akibatnya lagi,rasanya apapun yang terjadi aku akan hadapi yang penting ngacengku ini bisa hilang.

Dari kejauhan kudengar tilpon Ummu Sholihah berdering, tetapi tidak juga diangkat, aku yakin bahwa Ummu Sholihah sedang menguber kenikmatan jadi dia agak acuh dengan dering tilpon itu, tetapi aku tak mau kalah aku juga terus menunggu… Akhirnya telepon itu diangkat juga, jantungku dag dig dug karena tegangnya, “Hallo….siapa ya ?” kudengar suara Ummu Sholihah yang agak serak dan mendesah. Aku yakin Ummu Sholihah menerima tilponku itu sambil terus bersetubuh, ” Ummu Sholihah ya…ini aku Hamdan, kenapa sih kok lama menerimanya ?” “Oh Akhi Hamdan, maaf aku sedang dikamar mandi, ada apa Akhi Hamdan, apa kamu mau ambil paket dari Cairo ?” Dalam hati aku tertawa mendengar kebohongan Ummu Sholihah itu, “Nggak Umm, kok rasanya suara Ummu aneh sepertinya Ummu sedang menikmati sesuatu gitu lho” Sambil berbicara begitu aku kembali mendekati pintu kamar tadi, ketika kuintai benar dugaanku, tubuh Ummu Sholihah masih bersatu dengan tubuh sipria itu, tetapi sekarang posisinya lain, sipria itu berbaring sementara Ummu Sholihah 
dipangkal pahanya, aku yakin bahwa saat itu ****** sipria terbenam dalam nonok Ummu Sholihah. Mendengar perkataanku Ummu Sholihah tertawa ” Menikmati apa Akhi Hamdan ?” Barangkali aja kamu sedang main dengan Saiful ya ?” Ummu Sholihah tertawa dan berkata lagi “kamu ini ada ada saja Akhi Hamdan”, aku lalu menjawab dengan agak berbisik ” Ummu Sholihah, aku sebenarnya sudah dalam rumahmu, aku sudah lihat kamu main main sama cowok dikamarmu, aku sekarang nunggu kamu dikamar sebelah, cepetan deh” Tanpa menunggu jawaban Ummu Sholihah, tilpon kututup dan aku masuk kekamar sebelahnya dan menunggu dengan berdebar debar.

Lebih dari lima menit Ummu Sholihah tidak juga kunjung muncul, aku jadi berpikir apakah dia menyelesaikan hajatnya terlebih dahulu ataukah dia lagi bingung menyuruh sicowok itu untuk pergi. Tapi aku yang sudah terangsang nggak karuan ini langsung aja mencopot celana panjangku dan dengan separuh telanjang karena bajuku masih kupakai aku  dikursi sambil mengelus elus kontolku yang rasanya jadi tambah panjang dari biasanya itu. Saat itulah pintu kamar terbuka dan Ummu Sholihah masuk kekamar itu, wajahnya pucat pasi dan gemetaran, Ummu Sholihah hanya memakai duster dan jilbab yang sudah dirapikannya yang kelihatan sekali kalau didalamnya dia tak memakai apa apa, karena kulihat susunya bergerak gerak ketika ia berjalan. Ummu Sholihah dengan wajah pucat mencoba untuk tersenyum melihat aku yang separuh telanjang itu. Tanpa banyak bicara aku langsung berdiri dan mendekati Ummu Sholihah, aku langsung merangkul Ummu Sholihah dan menciumnya. Ummu Sholihah diam saja, entah karena perasaan takut atau bagaimana, aku
tak perduli aku langsung membuka dusternya sambil bertanya, “Dimana anak tadi Umm ?” Ummu Sholihah tak menjawab, begitu duster Ummu Sholihah terbuka benar dugaanku Ummu Sholihah tak memakai apa apa dibalik duster itu, aku langsung mengulum pentil susunya yang coklat itu dan tangannya kubimbing agar memegang kontolku yang panas itu. Ummu Sholihah tetap diam saja, kudorong Ummu Sholihah keatas tempat tidur yang ada dikamar itu dan begitu ia sudah terbaring langsung kukuakkan pahanya dan kucobloskan kontolku.

Tiba tiba saja Ummu Sholihah berkata “Akhi Hamdan apa cukup masuk dipunyaku, hati hati lho ” Aku membatalkan untuk memasukkan kontolku langsung, lalu aku mengambil ludah dengan jariku untuk kuoleskan keujung kontolku, setelah kulihat basah dan licin barulah kumasukkan lagi diantara bibir nonok Ummu Sholihah yang membengkak itu. Kulihat Ummu Sholihah memejamkan matanya sambil menggigit bibir, sekali sentak kontolku amblas masuk kedalam liang nonok Ummu Sholihah. Saat itulah Ummu Sholihah merintih dan secara refleks tangannya memelukku, kubalas pelukannya dan kucium bibir Ummu Sholihah yang tebal dan merekah itu, sengaja aku membiarkan kontolku mentok terbenam didasar nonoknya karena aku menunggu agar dia yang menggoyangkan pantat untuk merasakan enaknya kontolku, aku hanya menciumi dan menggigiti bibirnya sambil tanganku meremas remas susunya yang kenyal dan montok itu, benar saja tak lama kemudian mulai kurasakan goyangan pantat Ummu Sholihah berusaha untuk menepatkan ujung kontolku dibagian yang paling sensitif
didalam nonoknya, awalnya pelan pelan kurasakan ujung kontolku digosok gosok dinding rahim Ummu Sholihah, lama kelamaan gosokan itu makin keras dan akhirnya menggila karena Ummu Sholihah yang sudah hilang sungkannya sekarang benar benar menggoyang pantatnya agar supaya terasa nikmatnya, aku sendiri begitu melihat Ummu Sholihah sudah bereaksi langsung kupacu kontolku dengan gerakan memutar juga untuk mengimbangi Ummu Sholihah, seperti dugaanku, nonok Ummu Sholihah tidak terlalu peret, bahkan boleh dikatakan longgar, namun nikmatnya berpetualang menyebabkan persetubuhan ini benar benar terasa lain, apalagi Ummu Sholihah sangat pandai membuat ujung kontolku seperti digerus setiap kali mentok didasar nonoknya. Kami sama sekali tak ada niatan untuk berganti posisi karena yang kami kejar hanyalah puncak kenikmatan yaitu memancarnya air mani kami secara bersamaan.

Suara kontolku yang keluar masuk diliang berkecipak karena liang Ummu Sholihah sudah penuh dengan lendir yang membuat liang Ummu Sholihah jadi becek nggak karuan. Ummu Sholihah sendiri yang sudah seperti orang kesurupan tanpa sungkan menjilati dadaku dan kadang kadang menggigit pundakku, rasa geli yang mengumpul diujung kontolku membuat aku jadi tak tahan lagi, dengan melenguh keras kusemprotkan air maniku sementara itu Ummu Sholihah sendiri juga mencengkeram pundakku dan menjepitkan kedua kakinya kepahaku, dia juga mencapai puncak kepuasannya.

Kubiarkan saja Ummu Sholihah yang kelelahan terbaring lemas sambil memejamkan matanya, kuperhatikan jilbabnya yang sudah acak2kan, namun demikian wajahnya tetap terlihat cantik membuat penampilannya sangat anggun, aku tak tahu apa yang terjadi dalam rumah tangganya, apakah Saiful tahu semua ini, dan mengapa Ummu Sholihah begitu berani memasukkan laki laki disiang hari bolong seperti ini, kenapa tak ada yang dikhawatirkannya, aku menduga pasti ada sesuatu yang misterius dirumah ini, tetapi aku tak perduli, karena urusanku hanyalah dengan Ummu Sholihah sendiri dan kalau boleh dikatakan lebih khusus lagi dengan nonok Ummu Sholihah yang membuat birahiku jadi naik itu. Ketika membuka matanya, wajah Ummu Sholihah langsung merona merah, dia sangat malu kepadaku dengan semua ini katanya “Akhi Hamdan, kamu jangan bilang pada Saiful ya, aku malu sekali lho” Aku tak menjawab hanya kucium bibirnya yang tebal dan merangsang itu. Ummu Sholihah berkata lagi ” Tak nyana lho Akhi Hamdan kalau kamu mendadak muncul, bikin aku
jadi kaget sekali ” “Akhi Hamdan kapan kapan kita keluar saja ya, apakah Ummu Roihan juga mengerti kalau kamu jagoan seperti ini ?” Aku hanya tersenyum saja ” Ayo deh aku pulang dulu ya, entar kalau Saiful datang bisa gawat nich, kemana cowok tadi Umm ?” Ummu Sholihah menjawab kalau cowok tadi sudah disuruhnya pulang. Ummu Sholihah langsung berdiri dan memakai dusternya serta mengantarku kedepan. Aku sengaja tak mau bertanya macam macam, tetapi aku percaya bahwa Ummu Sholihah juga tahu kalau Saiful juga suka main perempuan jadi scorenya draw. Aku menaiki mobilku sambil tersenyum sendiri karena teringat akan pengalamanku sendiri dengan Ummu Roihan isteriku…








Anda Ingin Dapat Uang dari Internet ? Klik Saja dibawah, Kami Mengantarkan Anda Kepada Sumber Penghasilan Tanpa Modal

Blog Archive

Total Pengunjung

Followers

----------------------------------

Adsense Indonesia Adsense Indonesia

- Copyright © - Susutag - -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -